Menyeimbangkan Kehidupan Keluarga, Pekerjaan, dan Ibadah: Pelajaran dari Wanita-wanita Termulia dalam Islam

Sepanjang sejarah Islam, wanita memiliki peran penting dalam menyebarkan kalimatullah.

Banyak contoh dari wanita-wanita hebat telah disebutkan oleh Nabi Muhammad Saw, yang memuji keutamaan Maryam, Asiyah istri Fir’aun, Khadijah ra ibunda kaum mukmin, dan Fatimah ra putri dari Nabi Muhammad Saw. Wanita-wanita hebat ini adalah teladan utama dalam hal produktivitas bagi muslimah modern yang ingin mencapai keseimbangan di antara kehidupan keluarga, pekerjaan, dan terutama agama mereka. Mari kita amati 4 orang wanita ini dan kita lihat apa yang dapat kita pelajari dari mereka.

Khadijah
Khadijah adalah representasi sosok pemilik keimanan yang tak tertandingi, produktivitas, dan dukungan tanpa pamrih. Setelah kematian ayahnya, Khadijah mewarisi kekayaan serta bakat bisnis beliau, ia juga sukses mengelola bisnis ayahnya dan mempertahankan kekayaan mereka. Akan tetapi, Khadijah tidak pernah menghabiskan kekayaannya demi hal-hal yang bersifat materi. Ia menggunakannya untuk memberimakan dan pakaian kepada orang miskin, membantu kerabatnya secara finansial, dan menyediakan bantuan kepada sanak saudaranya yang tidak mampu untuk menikah. Beliau tidak hanya seorang pebisnis yang dermawan dan kaya raya, tapi juga seorang istri yang perhatian,yang pertama mengimani serta mendukung Nabi Muhammad Saw.

Tentang Khadijah ra, Nabi Muhammad Saw bersabda: “wanita terbaik dunia adalah Maryam (semasa hidupnya) dan wanita terbaik di dunia adalah Khadijah (semasa hidupnya). (HR. Bukhari).   Selanjutnya , Aisyah ra mengisahkan: “Aku tidak pernah cemburu kepada istri-isrti Rasulullah kecuali pada Khadijah. Walaupun aku tidak pernah melihatnya, akan tetapi Rasulullah sering menyebutnya setiap saat. dan Allah telah mengatakan kepada Nabi untuk memberinya kabar baik bahwa ia (Khadijah, penj) akan memiliki sebuah istana Qasab. Ketika beliau memotong kambing, tak lupa beliau sisihkan dari sebagian daging tersebut untuk kerabat-kerabat Khadijah (Bukhari).

Fatimah
Fatimah juga merupakan mercusuar bagi produktivitas dan ketawazunan: ia seorang yang kuat beribadah kepada Allah Swt, ia juga sangat memperhatikan keluarganya. Ia adalah seorang istri yang setia, dan anak yang luar biasa disamping ia selalu bersemangat dalam menolong orang miskin dan membutuhkan. Seringkali Fatimah akan memberikan semua makanan yang ia miliki meskipun dirinya sendiri sedang kelaparan.

Hidupnya bersama Ali kw (sang suami) sangat sederhana, namun ia tetap Qanaah bahkan masih mampu menolong orang lain. Selain itu, Fatimah juga sering membawa kedua anaknya (Hasan dan Husain, penj) kepada sang Kakek yang sangat menyayangi keduanya. Meskipun kerja keras dan waktunya dihabiskan dalam keseharian, ia tidak pernah melupakan pentingnya ikatan keluarga dan memperioritaskan hal tersebut dalam hidupnya.

Kedekatan Fatimah ra dan cinta Rasulullah Saw kepada putrinya itu ditampakkan secara jelas dalam sabdanya saw: Fatimah adalah bagian dari diriku, barangsiapa yang membuatnya marah, ia telah membuatku marah (Bukhari).


Maryam
Al-Qur’an mendeklarasikan Maryam menjadi wanita terbaik yang pernah ada. Seorang teladan bagi seluruh muslimah di semua usia atas kesempurnaan karakternya. Ketaatan dan keimanannya kepada Allah tercermin dalam kesempurnaan ibadah dan perilakunya. Ia mengandung atas izin Allah dan melahirkan anaknya sendirian. Orang-orang menuduhnya berbuat dosa, namun ia tidak putus asa dan menampakkan kekuatan hati, bersandar pada keimanannya kepada Allah Swt. Ia berserah diri kepada Allah Swt dan menempatkan keyakinannya kepada rencana Allah karena itu ia tidak perduli pada tuduhan orang-orang tersebut. Dewasa ini, sangat mudah kehilangan keyakinan kepada Allah dan menyerah pada kesedihan. Tapi kehidupan Maryam mengingatkan kita akan pertolongan Allah  selalu ada jika kita selalu meyakiniNya, dan melalui itu level tertinggi produktivitas dapat tercapai.

Allah Swt memuliakan Maryam dengan menyebutnya dalam Al-Qur’an dan menyatakannya sebagai hamba yang taat. "dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya, sebagian dari ruh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat Rabb-nya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat." – (QS.66:12)

Asiyah
Kebesaran Asiyah terletak pada kenyataan bahwa meskipun dia adalah istri dari salah satu penguasa yang paling kuat, arogan dan tiran di Mesir, ia memiliki hati jernih yang mampu melihat dan menerima kebenaran dalam risalah Nabi Musa (as). Baginya, kekayaan, kecantikan atau status bukanlah kriteria utama keunggulan manusia: dia menyadari bahwa tanpa iman kepada Allah Swt, manusia tidak memiliki apa-apa. ia secara suka rela menyerahkan semua kemewahan istana Firaun untuk sesuatu yang lebih abadi dan indah yakni semakin dekat kepada Allah Swt. Allah Swt telah memilih Asiyah untuk memelihara dan melindungi Musa (saw) ketika ia masih bayi. Ketika pelayannya membawa buaian Musa (as) dari sungai, dia bersikeras kepada Firaun bahwa dia ingin mengadopsi bayi Musa sebagai anaknya. Sikapnya yang tidak mementingkan diri sendiri membuktikan ia sebagai ibu yang penyayang kepada Musa.

Dalam Surah At Tahrim, Allah Swt menjadikan Asiah (as) teladan bagi semua orang beriman. Allah Swt berfirman: "Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.” Juga Mariam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya. Dia termasuk orang-orang yang taat." (Q.S. 11-12)

Ini adalah komitmen untuk agama dan keluarga kita, kita harus bisa mencapainya. Berikut ini adalah beberapa tips bagaimana kita mampu melakukannya dengan sederhana:

Melibatkan Islam dalam Kehidupan Pekerjaan.
Setiap hari sibuk bekerja, menikmati kopi lalu mengetik di komputer bukan berarti membuat kita melupakan Allah Swt. Ada banyak cara agar kita bisa mengingat Allah Swt selama kita di tempat kerja.

  1.  mengerjakan shalat di tempat kerja : shalat adalah istirahat sempurna untuk pikiran dan jiwa , yang memungkinkan Anda untuk memuji Allah ( dimuliakan dan ditinggikan menjadi Dia ) sambil merelakskan diri. Iman harus menjadi prioritas di atas pekerjaan kita : jangan biarkan pekerjaan menjadi alasan untuk meninggalkan shalat! 
  2. membaca buku-buku Islami saat berangkat atau selama waktu makan siang : Ini akan membantu Anda mendapatkan pengetahuan sebagai ganti keterlibatan anda pada pekerjaan 24/7 . Jika tidak terlalu senang membaca , anda bisa mendengarkan nasyid melalui stereo di dalam mobil atau dengan iPod. 
  3. melibatkan diri dalam kegiatan amal : Ini tidak selalu harus bersifat finansial , bahkan saat anda menolong orang lain, itu juga akan dihitung sebagai amal . anda tidak hanya menolong orang lain yang lebih membutuhkan, tapi anda juga akan menyenangkan Allah Swt dengan hal tersebut.

Melibatkan Islam dalam Kehidupan Keluarga
Kita semua memiliki daftar panjang hal yang harus dilakukan setelah kita pulang dari kerja , termasuk memasak , membersihkan rumah, dan merawat anak-anak . Namun, kita bisa “menghidupkan agama"  dalam semua kegiatan ini :
  1. baca Qur'an Bersama : Luangkan untuk merenungkan Alquran dengan keluarga Anda . Bahkan jika itu hanya 20 menit sehari , sudah pasti ini sangat berharga jika dilakukan bersama-sama 
  2. menonton kajian Islam bersama-sama : YouTube adalah sebuah fenomena besar hari ini dan itu juga bagus bagi kita umat Islam. Jumlah kuliah Islam yang menarik tersedia tidak terbatas, maka carilah di internet dan tontonlah . Anda bahkan dapat terus memutarnya di latar belakang saat anda memasak.
  3. menyiapkan makanan bersama : Mengapa Anda harus memasak sendiri ? ajaklah anak dan suami anda untuk terlibat. Tidak hanya akan makanan bisa siap lebih cepat , tetapi Anda juga dapat mendiskusikan hari Anda dengan satu sama lain . Terutama di bulan Ramadan , menyiapkan iftar bersama memudahkan anda untuk merenung saat menjalankan puasa bersama-sama. 
Dengan pertolongan Allah Swt dan teladan dari wanita termulia dalam Islam sebelum anda, sangat mungkin bagi anda untuk menyeimbangkan kehidupan keluarga, pekerjaan dan agama anda meskipun anda adalah seorang Muslimah sibuk di era modern ini. Jangan menyerah dan kewalahan oleh satu aspek saja dalam kehidupan anda. Prioritaskan peran anda dan tetap berikan yang terbaik, Allah akan selalu ada untuk anda!

Penerjemah : Gwan Aydrus
artikel asli klik di sini 

5 comments

Blogger news

Blogroll