“Skg ini zaman generasi yg tak peduli, apatis trhdp apa
yg trjadi, buat apa ngoceh, klo mentoknya cuman sebatas retorika belaka, &
liatlah, hanya politik uang & janji kosong yg menang, itulah politik, yg
kotor & busuk..”“Memperbaiki sistem??? Wakakaka cuma
bisa berakhir pada tulisan semata, sistem yg sdh berakar berpuluh tahun lamanya
mau diubah hanya sekejap membalik telapak tangan?? Oowwhh tidaak bisaaaa kata
sule.. Skali org itu sdh terjun ke politik indon, maka sistem yg akan merubah
sifatnya yg idealis pragmatis”“buat apa kita ngurus negara yg sistemnya bobrok penuh koruptor yg
saling kedipan mata dgn pejabat negara, klo anak istri dirumah kelaparan..”
Yang di atas adalah copy paste dari beberapa
penggalan komentar seorang kawan pada status facebook saya. Kami
saling beradu argumen sampai akhirnya saya putuskan untuk tidak merespon lagi.
saya sangat mengenali watak teman saya yang keras kepala itu, di samping –terus
terang- argumen yang ia lontarkan dengan berapi-api itu cukup menohok bagi
saya. Tapi saya juga berterima kasih karena komentarnya itu saya merasa harus
membuat tulisan ini.
Read more »