Kita mengenal 5 perspektif yang paling dominan membicarakan manusia dalam teori Psikologi. Ke-lima mazhab besar itu adalah Psikoanalisa, Behavioral, Humanistik, Kognitif, serta Biologis. Masing-masing mazhab memiliki pandangan tersendiri mengenai sifat manusia. Sebagai contoh, secara umum perspektif Biologis dan Psikodinamika meyakini bahwa perilaku manusia ditentukan oleh pembawaan dasarnya, seperti genetik, neural, hormonal, evolusi, dan faktor insting ketidaksadaran. Sementara perspektif Behavioris dan Humanistik mempercayai bahwa faktor lingkungan (environmental) dan internal diri (self) lebih memiliki pengaruh pada perilaku kita. Selanjutnya aliran Kognitif berpendapat bahwa baik faktor alamiah seperti potensi otak, serta faktor pengasuhan (nurture) seperti kognisi dan proses belajar berperan besar dalam membentuk perilaku kita.

Sejenak mungkin anda akan mengangguk-angguk setuju pada beberapa pandangan dominan di atas, karena memang ada benarnya. Tapi tunggu dulu, kami beri ilustrasi: jika kita ibaratkan pandangan-pandangan tersebut sebagai beberapa orang buta, maka ketika mereka meraba tubuh gajah, mereka akan mendeskripsikan tubuh gajah tersebut sebagaimana apa yang mereka sentuh. Jika yang satu memegang belalai, ia akan mengira gajah bertubuh panjang seperti ular. Ketika yang satunya meraba telinga gajah, ia akan berasumsi bahwa tubuh gajah lebar dan pipih. Dan seterusnya. Tidak ada dari ke-lima orang buta tersebut dapat mendeskripsikan tubuh gajah secara kesuluhan dengan benar. Karena pada dasarnya mereka menyentuh bagian-bagian yang berbeda satu sama lain. begitu juga lima mazhab di atas.

Read more »

Saya Sungkan!

Suatu hari di kelas Antropologi, dosen saya menjelaskan tentang bagaimana Psikologi Barat kontemporer tidak ramah terhadap perbedaan karakter masing-masing masyarakat di daerah berbeda. Misalnya saja, teoritikus Psikoanalisa akan menganggap wanita-wanita Arab mengalami kelainan fungsi seksual karena mereka begitu “pemalu”, menutup diri, dan tidak peka pada istilah-istilah seksual semacam masturbasi.

Setelah berpanjang lebar, dosen saya itu meminta kami untuk berdiri dan bercerita tentang perkuliahan, seakan-akan sedang mengobrol dengan orang tua kami di rumah. Pertama kali, beliau menunjuk kawan saya yang asli Jawa (saya lupa tepatnya daerah apa).

Read more »

Blogger news

Blogroll