Di tahun pertama kuliah, saya terpukau dengan sebuah buku dari Prof
Quraish Shihab yang berjudul Logika Agama. Bagi saya, salah satu bagian yang menarik di buku itu adalah percakapan antara Prof Shihab dengan sang Mursyid, percakapan antara seorang
guru yang teduh dan muridnya yang haus ilmu. Saya ikut tercerahkan.
*dari dua kata di atas, mana yang sering kamu lakukan? :-D
apa itu sabar?
pertama, sabar itu bukan berarti menyerah pada keadaan dan gak berusaha mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi (ini pasti semua udah paham lah ya). kedua, sabar itu banyak macamnya; ada yang disebut "hilm" yaitu nahan diri dari kemarahan, ada juga "kitman", menahan diri dan memelihara rahasia, lalu "iffah" menahan nawa nafsu dan hasrat seksual, dan lain-lain.
ulama membagi sabar menjadi beberapa macam, tapi dari bentuk kegiatannya sabar digolongkan menjadi dua; sabar menghadapi cobaan yang sifatnya jasmaniah, dan yang sifatnya rohaniah.
yang terakhir ini beberapa contohnya sudah saya sebut di atas. Sabar rohani (disebut "rohaniah" mungkin karena gangguannya berasal dari hawa nafsu/ gangguan psikologis) walaupun sepertinya sederhana, tapi gak mudah dijalani :D
kenapa? karena saking "sepele" nya bagi kita, kita jadi sering lupa untuk bersabar. penyakit, luka, gelisah, sedih, resah, rasa tidak aman, takut adalah beberapa contoh gangguan psikologis yang bisa jadi ladang pahala jika kita bersabar dengan kesabaran sempurna (shabrun jamilun).