Muslim in Psychology II: ASHRAF ALI THANVI (1873-1943)

Oleh : Muhammad Awais Thahir (Author blog Islam and Psychology)

Ali Thanvi, yang disebut oleh banyak Muslim di Asia Selatan sebagai 'tabib ummat Islam” [Hakim al-umat] dan 'Reformis Bangsa' [mujaddid al-millat], adalah tokoh besar kebangkitan Islam dan kebangkitan di Asia Selatan Abad Kedua Puluh. Thanvi adalah seorang teolog Muslim terkemuka, seorang mistikus sufi, dan penulis produktif teks-teks Islam. Pengikutnya mengklaim bahwa ciri khas dan prinsipnya adalah kehebatan keseimbangan dan keterusterangannya - sifat ini diwujudkan dalam pidatonya, tulisan, dan pelatihan sarjana dan sufi yang ia lakukan. Thanvi diakui oleh pengikutnya sebagai pembaharu rakyat, seorang pembimbing spiritual teladan [Syaikh], seorang penulis sukses, ahli fiqh, seorang intelektual yang bijaksana, dan “benteng” tradisi Islam.


Buku-buku yang paling terkenal dari Ashraf Ali Thanvi, termasuk "Behishti Zaiver" dan "Tarbiyyat-ul-Shalik"
Pandangannya diidentifikasi dari tiga judul:
(A) Teori Kepribadian
(B) Penyebab dan Klasifikasi Penyakit
(C) treatment atau Terapi

(A) Teori Kepribadian:
Menurut Thanvi, seorang anak lahir dengan fitrah tanpa dosa. Ia belajar hal baik dan buruk dari lingkungannya. Tiga jenis "Nafs" dikembangkan dalam kepribadiannya: (I) Nafs ammarah (ii) Nafs Lavvamah), dan (iii) Nafs Mutmainnah

(B) Penyebab dan Klasifikasi Penyakit:
Maulana Ashraf Ali Thanvi menjelaskan penyebab penyakit mental sebagai berikut:
Penyebab: Ketika manusia lepas dari agama dan menjauh dari Tuhan, iamenjadi tidak berharga lagi. Hal Ini juga menghilangkan perbedaan antara baik dan buruk, keserakahan dan keuntungan materi menjadi satu tujuan yang sangat penting dalam hidup seseorang di dunia. keuntungan duniawi dan keserakahan ini membuat seseorang mengidap penyakit mental.
Menurut Maulana, ada dua kekuatan dalam manusia: kekuatan konstruktif dan kekuatan destruktif. Sangat menekankan pengajaran terhadap anak agar terbentuk keseimbangan antara dua kekuatan tersebut. Pada awal kehidupan (anak), orang tua terutama ibu memainkan peran yang lebih signifikan membesarkan anak pada jalur yang benar. Salah kesalahan melatih/mendidik membuat anak rentan terhadap penyakit mental.

Jenis Penyakit Mental: Maulana Ashraf Ali Thanvi membagi penyakit mental menjadi dua kategori: gangguan organik dan fungsional/penyakit. Penyakit-penyakit organik dapat disembuhkan dengan obat-obatan, tetapi penyakit-penyakit fungsional atau psikologis harus disembuhkan dengan terapi individu dan kelompok. Dalam terapi individu, gangguan individu dibuat untuk memahami pengenalan dirinya sebagai jalan yang benar. Maulana Thanvi menyembuhkann ribuan orang yang menderita gangguan organik dan fungsional melalui terapinya. Ia hanya menyediakan bahan bacaan dan menginspirasi individu untuk mengembangkan insight untuk berkomunikasi dengan Allah secara langsung.
Untuk terapi kelompok, Maulana Thanvi mengundang pasiennya ke "Khanqah" untuk tinggal bersama anggota lain dalam kelompok dan menugaskan mereka tanggung jawab yang berbeda. Ketika mereka hidup bersama dalam sebuah kelompok, mereka dilatih dan dibimbing untuk hidup normal.

(C) Pendekatan Terapi :
Maulana Ashraf Ali Thanvi percaya pada potensi individu dan kualitas manusia. Sebelum meminta individu untuk menjalani terapi atau pengobatan, ia menerangkan dengan jelas sekali bahwa teknik terapi itu tidak mengarah pada hal berikut:
Keajaiban dan "Kashf"
Jaminan pengampunan pada day of judgment (yaumul hisab)
Janji keuntungan materi atau prospek yang lebih baik dalam hidup
Otomatis menyembuhkan melalui perhatian konselor
Kemungkinan tindakan tanpa keinginan
Janji atau kepastian untuk pengalaman batin

Maulana Thanvi menekankan akan pentingnya kemauan dan usaha pasien sendiri dalam penyembuhan penyakit. Konselor (pir) hanya membantu pasien untuk memahami penyebab penyakit dan mengatasi faktor-faktor negatif sembari mengorganisir dirinya sendiri.Pasien harus memiliki iman dan keyakinan yang penuh terhadap konselor dan melakukan seperti yang disarankan olehnya.

Jenis Terapi: terapi Ashraf Ali Thanvi dibag dalam dua jenis: (I) Terapi membaca (ii) Terapi Komunikasi

(I) Terapi membaca: Terapi Membaca adalah terapi individu. Pada awal sesi perawatan, Ashraf Thanvi meminta pasien untuk menuliskan masalahnya, percaya bahwa ada hubungan psikologis yang kuat antara pasien dan terapis. Pembauran ini dikembangkan melalui pertukaran surat. Pasien harus sadar akan kecemasannya dan menjelaskan kesulitannya melalui tulisan

Terapis percaya bahwa beberapa orang memerlukan bimbingan langsung dan konseling. Setelah membaca isi surat pasien, ia mengajukan beberapa pertanyaan agar lebih puas dan mempersiapkan pasiennya untuk melakukan treatment.
kadang, Maulana Thanvi menyediakan bahan bacaan dari kitab-kitab para ulama untuk pasiennya. ia selalu sukses membiarkan mereka membaca dan menerima ayat-ayat suci Al-Qur’an.
terapi membaca tergantung atas kepasrahan kepada Allah.Berdasarkan Filsafat Islam, terapi membaca percaya bahwa manusia adalah satu kesatuan yang utuh.ia memiliki tujuan hidup yang pasti. Perhatian utamanya adalah memenuhi tujuan ini. Apapun diarahkan untuk tujuan tertentu dari kehidupan. Ini semua bermaksud untuk menyucikan jiwa seseorang dan mencari kesenangan dan kepuasannya.

(II) Terapi Komunikasi: Dalam terapi ini, pasien Maulana Thanvi berada di Khanqahnya "Imdadia", tempat di mana orang selalu berkumpul. Maulana biasanya berkhotbah tentang topik tertentu , dimana pasien harus mendengarkan dengan penuh perhatian dan bertindak sebagaimana yang dianjurkan (oleh Maulana). Ia (Maulana) berpikir bahwa khotbah adalah terapi ruhani kelompok yang terbaik. Para pasien mengucapkan lagi dan lagi apa yang mereka dengarkan. Menjadi dekat dengan terapis itu penting untuk pengobatan yang efektif.Ini adalah cara pengobatan (treatment) diterapkan pada mereka yang sepenuhnya percaya pada agama. Kepercayaan terkait dengan kemurnian pikiran, keshalehan karakter, kedekatan dengan ALLAH, dan komitmen.

Penerjemah : Gwan Aydrus

No comments

Leave a Reply

Blogger news

Blogroll