CINT-A (Sajak tanpa akhiran)

hey kamu yang sedang membaca ini, pasti berseliweran hal-hal tertentu di kepalamu saat menatap satu kata magis itu. mungkin nama seseorang, mungkin nama sebuah tempat, nama kucing kesayangan, atau nama kumpulan sahabat atau kerabat dekat.

namun seringnya pikiran akan tertambat pada suatu hal, seseorang, ya, satu saja. mungkin dia yang benar-benar Maha, atau yang kamu Maha-Maha kan.

nyatanya siapapun pihak beruntung itu, sedramatis apa alur kisah itu, cinta dan perasaan punya bahasa yang universal. bahagia, kecewa, sedih, sakit hati, senang, haru, apapun sebabnya, semua orang akan mampu disentuh oleh metafora yang sama. sajak-sajak cinta yang penuh sindiran. dapat merobek luka yang hampir mengering, atau membuat keterlenaan semakin menjadi-jadi.

mengapa kamu jatuh cinta?
...kita bisa jatuh hati pada orang yg terus menerus memberikan kebaikan. Sekeras apapun batu itu, tetap berlubang oleh tetes air terus menerus. Padahal apalah arti tetes air kecil dibanding batu. Kita bisa jatuh hati pada orang yg terus menerus peduli pada kita. Sesulit apapun meruntuhkan gunung perasaan, satu persatu dicungkil badannya, pasti akan rubuh pula gunungnya...

ada yang mengalami hal yang sama seperti yang digambarkan Tere liye di atas? yang hatinya bak batu lalu tergerus perlahan oleh rintik hujan? 

tapi ada pula yang jatuh cinta dengan sebab yang aneh, mungkin hingga ia kerepotan sendiri. 

Bukankah,
banyak yang menatap dari kejauhan
yang sayangnya, yang ditatap sibuk memperhatikan hal lain
Bukankah,
banyak yang menulis puisi, sajak-sajak, surat-surat, tulisan-tulisan,
yang sayangnya, seseorang dalam tulisan itu bahkan tidak tahu dia sedang jadi tokoh utama
pun bagaimanalah akan membacanya


aneh kan?
atau mencintai orang lain karena dirinya adalah antonim dari kepribadianmu. ini lebih rumit lagi. kalau tak sadar, kamu bisa kehilangan alasan untuk menjawab sebabnya. akhirnya kamu katakan, bahwa cinta tak perlu alasan. padahal cinta butuh itu, membutuhkannya untuk bisa terus bertahan.
jika tidak, ia mungkin menghilang darimu tanpa permisi, dan perlahan, kamu tak berselera lagi saat menatapnya.

cinta butuh alasan, cinta butuh rasionalitas, pikiran yang jernih, perasaan yang suci.
bagaimana jika semua tak ada, dan perasaan sudah terlanjur jauh berlabuh nun jauh di sana? sedangkan kamu tak menggenggam dayung untuk kembali pulang, setidaknya berputar agar arah menjadi benar?

mungkin kamu perlu berdamai dengan angin. biarkan perjalanan itu mencari tujuannya yang baru. mendongak ke langit untuk memohon pertolongan-Nya, mungkin Ia akan memutar arah angin agar kau terbawa ke sana, seperti halnya ia membolak balikkan hati tanpa kau kuasa.

entahlah. solusinya, mungkin perasaan perlu bermetamorfosa. 

6 comments

  1. cinta ".. tidak bisa dinalar ato logika..
    cinta timbul, karena manusia dikasih Allah yg namanya Nafsu wan :)...

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha..iya ampun saya. nalar saya gak nyampe :D

      Delete

Blogger news

Blogroll