Pernah melihat kuda berkepala kera dan bersayap merpati?. Lalu apa yang terjadi jika ada hewan seperti itu muncul di dekat rumah anda? Saya yaki banyak orang akan langsung ketakutan dan menganggap bahwa kiamat sebentar lagi terjadi. Tapi, bagaimana jika hewan seperti itu tidak hanya satu, melainkan semua kuda di dunia ini berwujud seperti itu? Apakah anda masih akan kabur?
Ya, mungkin pemisalan di atas memang agak ekstrim. Tapi saya hanya ingin mengatakan bahwa sesuatu itu akan dianggap aneh jika memang kita tidak pernah atau jarang menemuinya, tapi jika sudah sering maka sebaliknya. Anda pasti sudah tidak asing dengan kucing, tapi ia akan menjadi sangat menarik bagi seorang balita karena yang dilihatnya adalah sesuatu yang berjalan, bersuara namun tidak sama dengan dirinya dari bentuk dan ukuran.
Lebih lanjut lagi, sesering apa anda memikirkan tentang eksistensi diri anda? Lingkungan anda? Atau lebih luas lagi alam semesta ini?
Apa saja yang membuat anda terkagum-kagum?
Apa saja yang membuat anda semakin merasa ingin tahu?
1. Pebanyak Senyum dan Kurangi Cemberut
saat kita tersenyum, kita memancing orang lain untuk juga tersenyum. Sedangkan cemberut memiliki efek sebaliknya. Kebahagiaan, bahkan dalam dosis kecil memunculkan Serotonin (hormon bahagia). Ini membuat kita mampu mengatasi hari-hari berat yang kita temui.
2. Olahraga, lakukan diet sehat dan konsumsi vitamin D.
ini sering sudah kita dengar, bahwa kita butuh sedikit latihan dan sinar matahari walaupun hanya 15 menit setiap harinya. Jika tidak bia mendapat sinar matahari langsung, tanyakan pada dokter mengenai suplemen vitamin D atau terapi cahaya. Saat sibuk dan tidak sempat berolahraga, kita bisa turun tangga atau berlarian di taman. sebisa mungkin kita perlu menjaga diri melalui latihan sesering yang kita bisa. Makan yang seimbang dan biasaka makan sayur dan buah. Energi yang kita dapat dari olehraga, diet sehat, dan paparan sinar matahari membantu kita untuk fokus dan bersikap positif secara alami.
Read more »
1. Bersyukur
Bersyukur bisa dimulai dengan menghitung nikmat yang kita miliki. Kita gak akan pernah puas jika kita gak bersyukur pada hal-hal baik dalam hidup ini. kumpulkan semua hal-hal baik, tapi jangan menolak apa yang buruk. karena, kita juga perlu bersyukur atas hal-hal sulit, hambatan, serta kegagalan. Mengapa? karena itu semua bisa membuat kita lebih bijak dalam hidup ini. Ujian hidup memberi kita kekuatan, kegigihan, dan membentuk daya tahan kita. Bersyukur membuat kesulitan hidup dapat mudah diatasi. ini semua adalah fondasi dari optimisme. Maknai setiap hal yang baik atau buruk, pahami itu sebagai titik menuju masa depan yang lebih cerah.
Read more »
![]() |
source: google.com |
Kriminalitas Remaja = Kegagalan Attachment
lalu, dari mana awalnya si remaja mengembangkan harga diri yang rendah itu? apakah dari kegagalan pendidikan? iya, dan lebih tepatnya pendidikan dari dalam rumah.
Read more »
Apakah kamu tipe orang yang suka berjam-jam nongkrong depan layar komputer? yap yap, bisa jadi pekerjaan kamu memang menuntut untuk itu, eh tapi ada juga yang berlama-lama online hanya untuk bolak balik nengok halaman fesbuk atau browsing artikel-artikel gosip yang gak bermanfaat. Nah, supaya kamu gak termasuk di dalamnya, sekarang saya mau share situs-situs keren yang berisi artikel seputar pengembangan diri. check this out:
1. Productivemuslim.com
Dengan mottonya "Towards a Productive Ummah" situs ini selalu mencerahkan pembacanya untuk menjalani hidup dengan lebih produktif. artikel-artikelnya berisi nasihat dan tips (yang sangat praktis) yang membantu kita menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Membacanya beneran bikin bersemangat dan lebih optimis. Selain artikel, situs ini juga berisi gambar dan animasi lucu yang menginspirasi kita untuk selalu produktif. Mau tau apakah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam multi tasking? kamu bisa temukan jawabannya disini. Abu Productive, sang Author tidak bekerja sendiri; situs ini membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin membagi tulisan mengenai Islam dan Produktivitas, Motivasi, tips agar bisa bekerja lebih baik, dan sebagainya. Situs ini sangat saya rekomendasikan :)
Read more »
Dunia Tidak Butuh Miss World
#Kultwit: Agar Anak Selalu "Bersama" Orang Tua
topik #parentingtips kali ini tentang bagaimana agar kita tetap bisa memantau anak, being connected with them. check this out, moms & dads :)
1. kita harus tau siapa saja teman2 anak kita hingga background keluarga mreka. ini akan membantu kt jika suatu hari trjadi msalah.
2. berinteraksilah dengan teman2 anak, supaya kita tau kepribadian orang yang bergaul dengan anak kita.
3. dengarkan dan jangan dulu berkomentar selama anak berbicara mengenai teman-temannya. tunggu mereka hingga selesai.
Read more »
Fenomena Bangku Sekolah: Anak Superior VS Anak Inferior
Menyeimbangkan Kehidupan Keluarga, Pekerjaan, dan Ibadah: Pelajaran dari Wanita-wanita Termulia dalam Islam
Sepanjang sejarah Islam, wanita memiliki peran penting dalam menyebarkan kalimatullah.
Banyak contoh dari wanita-wanita hebat telah disebutkan oleh Nabi Muhammad Saw, yang memuji keutamaan Maryam, Asiyah istri Fir’aun, Khadijah ra ibunda kaum mukmin, dan Fatimah ra putri dari Nabi Muhammad Saw.
Wanita-wanita hebat ini adalah teladan utama dalam hal produktivitas bagi muslimah modern yang ingin mencapai keseimbangan di antara kehidupan keluarga, pekerjaan, dan terutama agama mereka. Mari kita amati 4 orang wanita ini dan kita lihat apa yang dapat kita pelajari dari mereka.
Di tahun pertama kuliah, saya terpukau dengan sebuah buku dari Prof
Quraish Shihab yang berjudul Logika Agama. Bagi saya, salah satu bagian yang menarik di buku itu adalah percakapan antara Prof Shihab dengan sang Mursyid, percakapan antara seorang
guru yang teduh dan muridnya yang haus ilmu. Saya ikut tercerahkan.
*dari dua kata di atas, mana yang sering kamu lakukan? :-D
apa itu sabar?
pertama, sabar itu bukan berarti menyerah pada keadaan dan gak berusaha mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi (ini pasti semua udah paham lah ya). kedua, sabar itu banyak macamnya; ada yang disebut "hilm" yaitu nahan diri dari kemarahan, ada juga "kitman", menahan diri dan memelihara rahasia, lalu "iffah" menahan nawa nafsu dan hasrat seksual, dan lain-lain.
ulama membagi sabar menjadi beberapa macam, tapi dari bentuk kegiatannya sabar digolongkan menjadi dua; sabar menghadapi cobaan yang sifatnya jasmaniah, dan yang sifatnya rohaniah.
yang terakhir ini beberapa contohnya sudah saya sebut di atas. Sabar rohani (disebut "rohaniah" mungkin karena gangguannya berasal dari hawa nafsu/ gangguan psikologis) walaupun sepertinya sederhana, tapi gak mudah dijalani :D
kenapa? karena saking "sepele" nya bagi kita, kita jadi sering lupa untuk bersabar. penyakit, luka, gelisah, sedih, resah, rasa tidak aman, takut adalah beberapa contoh gangguan psikologis yang bisa jadi ladang pahala jika kita bersabar dengan kesabaran sempurna (shabrun jamilun).
hey kamu yang sedang membaca ini, pasti berseliweran hal-hal tertentu di kepalamu saat menatap satu kata magis itu. mungkin nama seseorang, mungkin nama sebuah tempat, nama kucing kesayangan, atau nama kumpulan sahabat atau kerabat dekat.
namun seringnya pikiran akan tertambat pada suatu hal, seseorang, ya, satu saja. mungkin dia yang benar-benar Maha, atau yang kamu Maha-Maha kan.
nyatanya siapapun pihak beruntung itu, sedramatis apa alur kisah itu, cinta dan perasaan punya bahasa yang universal. bahagia, kecewa, sedih, sakit hati, senang, haru, apapun sebabnya, semua orang akan mampu disentuh oleh metafora yang sama. sajak-sajak cinta yang penuh sindiran. dapat merobek luka yang hampir mengering, atau membuat keterlenaan semakin menjadi-jadi.
Pada sesi kolaborasi ada beberapa catatan penting dari para pemateri, ini saya tulis dalam bentuk tanya jawab:
apa yang kita lakukan untuk menyiapkan project?
pertama, tentu kita perlu me-list apa saja kemampuan kita, dan apa yang kita inginkan dari project tersebut. sebaiknya idealisme kita tetap sesuai dengan kemampuan. dengan ini kita dapat membandingkan, juga dapat menyempurnakan kemampuan apa saja yang masih kurang. kedua, asah skill yang mendukung. ketiga, ajak orang yang memiliki skill yang berbeda untuk bekerja sama. ini untuk memudahkan kita dalam bekerja dan berkolaborasi. misalnya ada kawan yang mahir di bidang IT, maka ia bisa membantu kita dalam pemasaran atau publikasi melalui website atau social media.
bagaimana melaksanakan project yang bersentuhan dengan kearifan lokal masyarakat?
tentu saja dalam hal ini kepahaman budaya sangat penting untuk membuat perubahan di daerah. oleh karena itu memang lebih mudah jika anak daerah setempat yang berinisiatif untuk mengadakan project tersebut. setidaknya, ia harus mengenal lingkungan setempat dengan baik.
Sesuai tema besar yang diusung FIM14 kali ini yaitu "Kolaborasi Karya Untuk Negeri", maka tentunya kami diberi pelatihan bagaimana memulai aksi kolaborasi. selain coaching, juga ada talkshow kolaborasi karya bareng pemuda yang telah berhasil dengan projectnya masing-masing.
Project kolaborasi bisa berawal dari passion. "passion itu adalah suatu hal yang sangat menarik, membuat seseorang enjoy dan antusias saat melakukannya" kata Desi, coach kami.
Jamil Azzaini memasukkan passion ke dalam 4 ON dalam meraih kesuksesan selain vision (visi), action (aksi), dan collaboration (kolaborasi).
ada 3 hal yang menjadi tanda bahwa sesuatu telah menjadi passionmu: kamu akan enjoy saat melakukannya, kemampuanmu akan terus bertumbuh dalam hal tersebut, dan ketertarikan serta kemampuanmu pada hal tersebut dihargai oleh orang lain.
Menurut saya, Satu hal yang menjadi titik temu dari beberapa materi FIM14 di hari pertama adalah pentingnya building character. mulai dari karakter invidual setiap orang, sehingga menjadi sebuah ciri kolektif karakter sebuah bangsa. kita secara personal dapat sukses melalui karakter yang kokoh, begitu pun sebuah bangsa dapat menjadi besar karena kekuatan karakter masyarakatnya.
Pada stadium general, oleh bapak Ery Sudewo kami di ajak melihat ironi dari banyak kerusakan yang terjadi di Indonesia: pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, korupsi, problem pendidikan, sosial, dan ekonomi lainnya. sementara makin hari, masyarakat Indonesia makin pragmatis. Mengapa? salah satu sebabnya karena pendidikan kita yang berat sebelah pada mengembangkan kompetensi (ingat KBK tahun 2004?) padahal pendidikan sebaiknya mengembangkan dua hal penting, yaitu Kompetensi dan Karakter.
bukan hanya itu, kultur Indonesia juga mendukung setiap orang untuk hidup dalam suasana passengers dan ketidakmandirian. Rhenald Kasali pada sesi keynote speech menunjukkan beberapa foto anak-anak Indonesia yang sedang dibedong, digendong, dan dituntun oleh orangtuanya "inilah yang menjadikan kita berkarakter seperti penumpang. tidak peduli pada kondisi jalanan, dan menuntut supir untuk paham segalanya".
Belajar #2 : Semuanya Berawal dari Karakter (Part I)
Imam Ali kw pernah berkata, "kau kira dunia luar itu luas, padahal dunia di dalam dirimu jauh lebih luas"
Rasanya, tak akan pernah tuntas saat kita melakukan perenungan-perenungan.. Karena ada saja hal baru yang kita temui, pengalaman menginjakkan kaki di banyak tempat, dan pertemuan dengan orang yang berbeda-beda, yang semuanya membuat diri kita terus bertumbuh.
Namun kadang, kita tak mampu memaknai setiap peristiwa yang secara tak sadar membuat perubahan dalam diri kita secara sangat perlahan. Waktu terus berputar, dan kita larut di dalamnya, sibuk mengisi waktu dengan banyak aktivitas, sehingga sampai pada titik di mana sebagian orang mungkin malah kehilangan banyak hal.
Apa yang terlintas di pikiran kita kaum muda, saat mendengar kata politik? Apakah gambaran tentang para caleg yang saling menjatuhkan rival politiknya? Atau tentang seorang menteri yang terjerat korupsi? Anggota dewan yang tidur saat sidang berlangsung? Ataukah mengenai pemerintah yang mengeluarkan kebijakan yang tidak pro rakyat?.
Bagi sebagian orang, membicarakan politik bisa jadi merupakan hal yang tidak menyenangkan, bahkan seringkali pesimisme timbul saat kita melihat gambaran mengenai hal-hal yang disebutkan di atas. Tapi nyatanya, politik tidak melulu berupa rentetan berita yang membuat telinga panas dan sesak dada. Begitu juga, siaran berita tentang perpolitikan nasional tidak hanya untuk konsumsi para orang tua. Di sini saya memiliki lima alasan mengapa kaum muda harus menanggalkan persepsi negatif mengenai politik dan kemudian berpartisipasi aktif di dalamnya:
Islamic Psychology for Everyday Life
Program berita di sebuah stasiun televisi swasta pada 4/12/2012 sedang menayangkan laporan khas redaksi mengenai penyebab fenomena perceraian dalam rumah tangga, terutama hubungannya dengan usia perkenalan antara suami istri sebelum menikah. Kemudian ditampilkan beberapa komentar dari para pakar, termasuk Psikolog. Kassandra, sang Psikolog lalu menanggapi “konon katanya...” ujarnya terlihat kurang yakin “usia pacaran yang kurang dari 6 bulan, atau lebih dari 3 tahun menjadi sebab ketidakharmonisan dalam hubungan suami istri” titik.
Kemudian tayangan berganti dengan scene yang lain.
Sebuah pandangan yang sangat mentah untuk diambil sebagai justifikasi hubungan sebelum menikah, karena terbukti faktanya tidak selalu demikian. Anda mungkin juga dapat menyebutkan beberapa contoh di mana perkenalan dalam pacaran bukanlah ukuran keharmonisan rumah tangga, dan lamanya perkenalan apalagi tidak adanya hubungan pacaran tidaklah berarti suami-istri tersebut rentan mengalami perceraian.
Yang menjadi sorotan saya pada tayangan tersebut adalah peran Psikolog, di mana mereka – seperti yang kita ketahui – seringkali menjadi rujukan dalam memahami problematika di masyarakat. sehingga perlu bagi mereka untuk selalu memperhatikan ucapan dan tindakannya, karena sebagian besar dapat menjadi hujjah bagi orang awam yang mempercayainya.
![]() |
bentuk OCD yang paling umum ditemui adalah mencuci tangan terus menerus |
1. Obsesi: ketakutan akan terkontaminasi, selalu menginginkan ketelitian dan keteraturan , keraguan yang patologis, serta penghujatan
2. Kompulsi: mencuci/membersihkan, keteraturan/ketelitian, mengecek terus-menerus
Kurang lebih ada 1/2 - 3/4 orang dengan OCD memiliki obsesi ganda. sementara bentuk OCD yang paling sering dimiliki oleh ummat Muslim adalah:
Read more »
Seseorang tidak dapat hidup tanpa visi walaupun untuk esok hari. Dan, seseorang perlu mengenali dirinya sebelum menentukan visi hidupnya. Setuju? :)
Karena itu, pagi tadi saya berinisiatif untuk ngisi mentoring dengan game pengenalan diri, tanpa materi keislaman seperti biasanya.
Anw, beberapa mentee saya ada yang masih baru, dan ternyata lumayan pemalu. Di awal, saya coba mencairkan suasana dengan nanyain pencapaian akademik mereka di semeter kemaren, alias IP (indeks prestasi), nah dari sini mereka mulai senyam senyum gak jelas..hehe..*kena kalian*
Setelah mereka curhat tentang indeks prestasinya, saya ngeluarin pulpen warna warni dari tas. Dan mulailah mereka sumringah saat saya ngasih kesempatan untuk memilih warna yang mereka suka, sambil saya bilang: jika hasil di semester ini meningkat atau sesuai target, maka ini reward untuk kalian. Tapi kalau memang menurun dan gak sesuai target, maka setiap kali kalian pakai pulpen itu, ingat kalau mbak punya harapan supaya kalian bisa lebih baik di semester ini *tsah*, mereka keliatan seneng banget (inget, hal-hal kecil bisa sangat berarti bagi mentee kita).
Delinquensi anak tidaklah lebih daripada buah yang telah bertumbuh dari benih delinquensi orang tua, delinquensi keagamaan, delinquensi kependidikan, deliquensi pengadilan, dan delinquensi pemerintahan kota (Dr. Vincent P. Mazzola)
Sebenarnya istilah anak delinquen juga disematkan pada anak yang menunjukkan perilaku anti-sosial atau disosial. terlepas dari itu, saya sendiri percaya bahwa perilaku "bandel" anak baik yang sifatnya "ringan" hingga sampai ke taraf delinquen sangat dipengaruhi lingkungan di samping didikan orang tua sebagai sekolah pertamanya.
Lingkungan yang seperti apa? Dr. Vincent menyebut beberapa unsur lingkungan sebagai delinquen, bisa jadi karena ketidakstabilannya atau keberadaan norma dan nilai yang buruk di dalamnya: Delinquensi keagamaan: kita semua tahu bahwa Agama tidak mengajarkan kekerasan. namun pernahkah anda mendengar istilah ritualism? seseorang bisa mengikuti secara ketat suatu norma dalam kelompok tertentu. Ritualism bisa berkembang menjadi radikalisme jika seseorang mengikuti kelompok radikal, contohnya kasus Dani Dwi Permana, remaja yang melakukan bom bunuh diri di Hotel Marriot pada 2009.
Untuk membicarakan project seminar, saya dan Lisa memutuskan untuk Kopi darat di Nombaca. Rumah baca yang katanya digagas setahun yang lalu itu ternyata milik seorang penulis lokal (maksud saya, asli kota Palu :-) )
Di sana juga rutin diadakan kegiatan dari Akademi Berbagi, semacam sharing dan belajar bersama mengenai skill tertentu semisal kepenulisan.
Setelah Palu Creative Fest beberapa waktu yang lalu, saya jadi tahu kalau di Palu sudah mulai bermunculan banyak komunitas anak muda dengan beragam minat dan fokus aktivitasnya. Ini bisa dibilang sebuah peningkatan, mengingat dulu yang saya tau belum banyak komunitas anak muda yang memikirkan kontribusinya di masyarakat.
Semoga terus bertambah upaya untuk memberdayakan kaum muda, konsisten, meski kecil namun mampu memberikan manfaat yang nyata.
Eh, ini dia foto di Nombaca. Bukunya bagus-bagus lho.. :)
Anakmu bukan milikmu
Mereka putra putri yang rindu pada diri sendiri
Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau,
Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu.
Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan sodorkan
Bentuk pikiranmu, Sebab mereka ada alam pikiran tersendiri.
Patut kau berikan rumah untuk raganya,
Tapi tidak untuk jiwanya,
Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat boleh kau kunjungi sekalipun dalam impian.
Kau boleh berusaha menyerupai mereka,
Namun jangan membuat mereka mnyerupaimu
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
Pun tidak tenggelam dimasa lampau.
Kaulah busur, dan anak-anakmulah
Anak panah yang meluncur.
Sang Pemanah mahatahu sasaran bidikan keabadian.
Dia menentangmu dengan kekuasaan-Nya,
Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.
Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
Sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat
Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap
(Kahlil Gibran)
Hirarki kebutuhan Abraham Maslow adalah sebuah teori dalam Psikologi yang diajarkan kepada mahasiswa yang mempelajari ilmu perilaku. teori ini juga diajarkan kepada mahasiswa pemasaran demi memahami kebutuhan dasar para konsumen. Dalam studinya mengenai teori ini, Maslow, mempelajari hidup dari (yang ia sebut sebagai) "teladan" seperti Albert Einsten yang ia anggap "penuh" dan berbeda dari orang lain yang memiliki penyakit mental atau psikologis. Abraham Maslow dianggap sebagai salah satu pendiri psikologi Humanistik, dan teorinya lebih merupakan "pendekatan humanis menuju aktualisasi diri". teori ini sepenuhnya dijabarkan dalam bukunya Motivation and Personality.
Maslow menyatakan bahwa kebutuhan yang paling mendasar harus dipenuhi sebelum kebutuhan untuk beranjak pada level berikutnya sangat kuat terasa. Para kritikus berpendapat bahwa teori Maslow dipengaruhi oleh latar belakang etnisnya. Kritikus lain meyakini bahwa teorinya merupakan pendekatan individual yang kental terhadap kebutuhan. Pandangan humanistiknya tampak sangat mempengaruhi teori dan hal ini dibuktikan dalam penggunaan kata “harga diri” bukannya agama. Jadi, ada perbedaan pendapat mengenai hirarki kebutuhan yang benar atau apakah ada hirarki yang sifatnya umum.